JAKARTA. Buruh kembali merencanakan aksi turun jalan. Kali ini, Majelis Presidium Buruh Indonesia (MPBI) bersama Kontras, Imparsial, YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Serikat Petani Indonesia akan melakukan unjuk rasa di Jakarta.
Said Iqbal, Presidium MPBI dalam siaran persnya menyatakan, aksi unjuk rasa dilakukan dalam gabungan Koalisi Perjuangan Hak Sipil dan Buruh. Aksi tersebut bertujuan untuk memperjuangkan hak para buruh dan warga sipil.
"Pada May Day nanti
akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dan sedang dipertimbangkan mogok nasional," ujar Said, Selasa (12/2) Adapun dalam aksi massa yang direncanakan kali ini, buruh menuntut 3 hal, yakni:
1. Tuntutan bebas dari kemiskinan melalui pelaksanaan jaminan kesehatan seluruh rakyat mulai 1 Januari 2014, jaminan pensiun wajib untuk buruh, hapus outsourcing serta upah layak di 84 item KHL dan menolak penangguhan upah minimum.
2. Tuntutan bebas berserikat dan berpendapat, dengan menolak kekerasan dan kriminalisasi oleh sekelompok orang yang dibayar terhadap buruh, petani, dan perempuan. Selain itu juga telah terjadi pembiaran kekerasan oleh aparat penegak hukum.
3. Tuntutan bebas dari rasa takut dengan cara pemerintah harus mengedepankan welfare approach dibandingkan dengan security approach. "Maka dari itu kami menolak RUU Kamnas dan RUU Ormas," ujar Said.
Dalam aksi itu, para buruh akan mendatangi Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya di daerah Semanggi, Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) di daerah Monas, dan diakhiri Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) di Jalan Gatot Subroto.
"Aksi di Polda pukul 9.30 WIB, kemudian lanjut pukul 13.00 WIB ke Kementerian ESDM, dan terakhir ke Kemenakertrans pukul 15.00 WIB," kata Said.
dalam aksi tersebut pihak buruh menuntut penolakan dari penangguhan upah minimum yang dilakukan pihak pengusaha. Buruh juga menolak adanya tarif dasar listrik (TDL) yang dilakukan tahun ini. Selain itu, buruh juga melawan adanya kriminalisasi pekerja atau buruh dan premanisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar